#5: Nasi Goreng Chili Oil

Si mama memang gak suka ngedapur. Masak jarang banget. Kalau kepepet baru masak, tapi biasanya sekalinya masak enak banget. Salah satunya nasi goreng andalannya si mama ini. Nah buat aku, resep nasi goreng si mama ini entah kenapa cocok banget dipadu padankan sama lauk left over semalam. Gak ayam/ikan/sapi. Hehehe. Kayak kemarin si Iga Bakar Madu masih ada sisa. Aku suwir-suwir masukin trus masak jadi nasi goreng ini πŸ™‚ Praktis dan yumm yumm..

Nasi Goreng Chili Oil

Bahan: Nasi 3 piring, 2 sdm minyak goreng, Β 4 siung bawang putih geprek cincang halus, 4 sdm minyak wijen, 3 sdm kecap asin, 2 sdm chili oil, 2 telor ayam kocok lepas, irisan daun bawang, suwiran iga sapi, gula garam

Cara Membuatnya:

  1. Panaskan minyak goreng kemudian masukan telur ayam kocok, tumis sampai matang.
  2. Masukkan bawang putih dan iga sapi suir.
  3. Masukkan minyak wijen, kecap asin dan cili oil, aduk sampai bercampur.
  4. Masukkan nasi putih, aduk sampai bumbu rata kemudian masukkan irisan daun bawang.
  5. Dirasa, jika masih kurang beri gula garam secukupnya.

Rasanya sih kaya nasi goreng di restoran China. Tapi jelas halal dong yaa.. πŸ˜€ Nyummm.. πŸ™‚

#4: Iga Bakar Madu

Kapan gitu aku ngiler banget kepengen makan Iga Panggang Panglima yang enak banget itu. Tapi karena jauh suka gak kesampaian terus. Sampai akhirnya kemaren pas cek freezer kok ada Iga Sapi nganggur belum dimasak apa-apa. Dengan semangat pengen nyobain resep-resep baru akhirnya diputuskan buat masak Iga Bakar sendiri deeh.

Browsing resep-resep akhirnya memadukan 2-3 resep jadi deh Iga Bakar Madu ala Anggi πŸ™‚

Iga Bakar Madu

Bahan: 1 kg Iga Sapi, 3 siung bawang putih di parut, 2 sdm mayonaise, 2 sdm saus tomat, 2 sdm saus sambal, 2 sdm madu, 2 sdm kecap manis, puree nanas, gula, garam, butter

Cara Membuatnya:

  1. Cuci bersih dan potong-potong Iga Sapi sesuai keinginan. Balur dengan gula garam sedikit di tiap-tiap Iga.
  2. Campur bumbu ke suatu mangkok besar: bawang putih, mayonaise, saus tomat, saus sambal, madu, puree nanas dan kecap manis. Aduk rata bumbu-bumbu tersebut.
  3. Kemudian masukkan potongan iga ke dalam campuran bumbu aduk sampai rata melumuri iga. Tutup mangkok dengan plastik wrap. Masukkan ke kulkas dan rendam kurang lebih 1 malam.
  4. Ketika siap membakarnya (aku pakai grill pan biasa, mgkn enak kalau pakai batu bara). Panaskan grill pan, dan lumuri dengan sedikit butter. Panggang Iga bolak balik sampai 3/4 matang. Kemudian tempatkan di pinggan tahan panas.
  5. Selesai dibakar semuanya, tuangkan sisa bumbu keatas Iga yang sudah matang. Panaskan oven 180 derajat. Dan masukkan Iga ke dalam oven. Panggang sampai kurang lebih 20 menit.
  6. Iga siap disajikan πŸ™‚

Makannya bisa pakai french fries atau dimakan pakai nasi enak juga ko. Kalau kemarin makan Iga Bakarnya pakai nasi campur kuah sop sayur. Enaaak bangeet. Kalau mau diganti sama Buntut juga enak juga koo πŸ™‚

Kelas Dandan Fashionese Daily

Duluuuu bangeeet gw suka dandan (baca: sebelum hamil Aghnan). Belum sampai jadi make up junkie siih, cuman ngerti dan tau lah dandan itu gimana (berkat ikut Paragita juga sih). Gak buta-buta banget soal peralatan lenong, dan lumayan ngerti tools dan trik2nya apa saja. Cumaaan, suka males praktekinnya sehari-hari. Paling kalau ke pesta aja kalau dandan. Kalau ke kantor dulu paling bedak two way cake, lipstik, blush on, eyeliner, maskara sajah. Ber eye shadow kalau ke pesta aja.

Begitu hamil (dan kebawa sampai kemarin), mualeeessssh luar biasa pake make up. Beneran, not even bedak. Rasanya lebih suka muka polos apa adanya aja. Dan ini kebawa ajaaa sampai sekarang. Peralatan make up yang dulu sempat di koleksi pun teronggok cantik. Brush-brush hasil seserahan pun gak pernah disentuh.

Sampai akhirnya kemarin FD buka kelas dandan. Entah kenapa, hasrat hati ikut tergerak untuk mulai belajar dandan lagi. Kayaknya ini saat yang tepat. Apalagi beberapa kali ketemu Woro gw suka terpesona sama dandanannya dia (make up, jauh dari menor, sangat natural tapi keren abiis). Β Kalau tanya Woro tips nya apa? Doi cuman bilang, gw bisa gara-gara ikut kelas dandan FD. Hihihi jadi semakin penasaran dan semangat ikutnya. Ditambah lagi waktu ikut seminar financial kemarin kan melihat orang-orang FD itu ciamik-ciamik banget dandannya.

Tadinya males, karena takut ga ada temen. Tapi ternyata emak-emak di dunia twitterland banyak yang ikutan.Β Alhasil langsung deh daftar buat ikut kelas basic dan intermediate nya. Eyys, napsu bu? Embeeer.. πŸ˜† Biar sekalian pinternya deh. Targetnya aku sih, biar bisa dandan (terutama make up pesta) sendiri. Soalnya 2 minggu lagi Anggoro wisuda di Bandung. Daripada rempong ke salon, mending lenongan sendiri dong. Tapi mesti yang ciamik πŸ˜›

Acaranya diadain di Tupperware Home di jalan Tirtayasa. Hari Sabtu pagi aku ikut kelas basic nya dan hari Minggu nya aku ikut kelas intermediate nya. Kurikulum tiap-tiap kelas baca disini aje yee. Kita disuruh bawa peralatan make up kita dan kaca. Β Di kelas basic yang ngajar dedengkotnya FD kayak Affi, Deszell sama Linda. Sedang untuk kelas intermediate yang ngajar mbak Arty Ardiwinata πŸ™‚Β Pada kelas basic, kita diajarin step by step aplikasi make up secara detail. Terutama di emphasize aplikasi base foundation yang bagus. Kalau kata FD,Β it takes the perfect face base to make the perfect face. Sedang untuk kelas intermediate fokus di riasan mata (terutama yang lebih glamour untuk event yang lebih formal).

Mari kita lihat rekapnya kelas dandan kemarin. Jadi ibaratnya, sebelum mulai berdandan, kanvas nya (baca: muka kita), dirapihin dulu.Β Β First thing first, muka harus dibersihkan dulu dan di kasih moisturizer. Sangat ditekankan, perawatan dan kesehatan kulit muka kita sangat penting. Percuma kalau kita ber make up tapi kulit muka kita kusam dan gak sehat. Akan terlihat kurang optimal (baca: skin care andalan FD) .

Setelah muka bersih, kita gunakan primer dahulu sebelum menggunakan foundation. Ini aku yang kaget. Gw pikir, foundation udah yang paling dasar πŸ˜† . Gunanya primer itu sendiri sih antara lain untuk membuat make up nempel lebih natural dan mencerahkan muka (meredam muka yang kusam). Salah satu produk primer yang direkomendasikan sama mereka adalah primer nya Make Up Forever (ada 6/7 macam primer sesuai jenis dan warna muka) dan primer nya Revlon (yang colourless dan jauuuh lebih murce dibanding MUFE punya).

Setelah pakai primer rata ke muka. Saatnya mengaplikasikan foundation. Sebelumnya dijelaskan dulu tipe-tipe foundation apa saja sih yang ada dan tips memilih foundation paling tepat untuk kita (klik link sebelum ini, untuk membaca artikel yang pernah ada di FD tentang hal serupa). Foundation yang ideal buat kita adalah bukan yang 1 tone lebih rendah dari kulit muka kita, apalagi yang 1 tone lebih tinggi dari kulit muka kita. Kuncinya, cari foundation yang senada dengan kulit muka kita. Cara milihnya pun pas lagi belanja foundation adalah, jangan di test di tangan (soalnya warna kulit tangan kita kan beda sama muka). Aplikasikan langsung ke muka, terutama di test di daerah rahang. Kalau warna foundationnya begitu di aplikasikan langsung blend sama kulit kita warnanya, berarti itu warna yang tepat πŸ™‚ .

Cara aplikasi nya pun ada tipsnya tersendiri. Setau aku kan kalau pakai foundation kita pakai jari kita kan. Tips dari FD adalah aplikasi foundation yang bagus bisa menggunakan brush. Bisa menggunakan foundation brush atau duo fiber brush seperti yang dipakai Affi disini. Hasilnya (buat aku pribadi), dengan menggunakan brush, foundation blend lebih ciamik di kulit kita πŸ™‚ . Kalau tips nya mbak Arty, setelah pakai foundation (mau pakai jari atau brush), bisa dirapikan lagi dengan sponge. Tapi, sponge itu hanyak untuk merapikan ya, bukan untuk aplikasikan foundationnya.

Setelah foundation, kita bisa menggunakan concealer. Conceale ini gak harus, soalnya fungsi concealer itu untuk mengoreksi titik-titik wajar yang kurang sempurna. Contoh utamanya, kantung mata. Hehehe ini gw banget, soalnya semenjak punya Aghnan, mata gw resmi jadi mata panda yang mana kantung matanya keliatan bangeet πŸ˜† . Tips memilih concealer bisa dibaca disini juga. Penggunaannya concealer sendiri bisa dengan brush atau menggunakan jari dengan cara di tepuk-tepuk lembut lalu dirapikan lagi dengan sponge.

Setelah itu kita bisa tutup dengan bedak. Bisa loose powder atau bisa pressed powder / compact powder (bukan two way cake ya bok). Aplikasinya bisa juga pakai powder brush, sponge atau ya puff alas bedak yang biasa. Tergantung mau efek yang seperti apa yang dihasilkan. Kalau mau yang tipis-tipis aja bisa pakai powder brush πŸ™‚ Atau kalau mau lebih mantap, bisa menggunakan puff dengan cara ditepuk-tepuk lembut supaya lebih rata.

Nah abis step yang terakhir, kalau di kelas intermediate diajarin juga cara countouring muka. Menyamarkan bagian-bagian muka agar lebih ciamik. Misalnya seperti Β memberi kesan efek hidung mancung dengan shading dan highlight batang hidung, atau memberi kesan tulang pipi tinggi Β dengan memberi highlight di sekitaran tulang pipi, dan yang penting lagi adalah, menyembunyikan efek pipi chubby dengan shading di bagian pipi bawah πŸ™‚

Contouring selesai, saatnya mengaplikasikan blush on ke muka. Tips dari mbak Arty, blush-on diaplikasikan dari apple cheek (keliatan kalau kita tersenyum) lalu ditarik ke arah telinga. Arah menariknya juga harus disesuaikan dengan bentuk wajah.

Setelah itu kita belajar mengaplikasikan bulu mata palsu ke mata kita. Bulu mata palsu bukan hanya sekedar memanjangkan bulu mata kita. Tapi juga dapat membuat kesan “lebih” dan menonjolkan mata kita. Mata jadi punya efek lebih glamour dan dramatis (jyaah bahasanya). Nah, peernya biasanya bagaimana agar memakai bulu mata palsu tapi tidak kelihatan seperti pakai bulu mata. Jadi au naturale lah yaa.. πŸ™‚

Bulu mata selesai, saatnya dipakaikan eyeliner lalu siap untuk berlenong dengan eye shadow kita deeh. πŸ™‚ Sebelum pakai eye shadow bisa pakai primer mata supaya eye shadow nya warnanya keluar dan tahan lama. Rekomen yang paling keren itu primer nya Urban Decay atau versi murah dan lokal nya primer nya La Tulipe juga bagus. Tapi kalau yang gak punya primer, bisa diganti dengan concealor atau foundation di mata kita. Β Mbak Arty sendiri bilang, kalau pake primer mungkin untuk pemakaian yang lama, kalau sehari-hari gak perlu, soalnya, kalau pake primer biasanya rada susah nge blend warnanya. Jadi kalau mau riasan ala ala smokey eyes gitu gak usah pake primer, soalnya nanti nge blendnya jadi susah.

Yang diajarin mbak Arty adalah bagaimana menggunakan eye shadow warna kuat (gelap) trus transisi nya ke warna terang (cerah). Mbak Arty sendiri menekankan kalau penggunaan eye shadow itu harus lembuut. Dan harus pintar mem blending warnanya πŸ™‚ Betul-betul kayak pelajaran menggambar deh pokoknya. Ada brush nya, ada palet warna warninya. Cuman bedanya ini di muka sendiri. πŸ˜† Oh iya, salah satu tips dari mbak Arty adalah, jika ingin investasi brush yang branded bisa beli Eyeshadow Brush (contoh: MAC 239) dan Blush Brush (contoh: MAC 116) yang betul-betul bagus.

Oh ya, must read panduan buat memilih brush: Five Brush To Start Your Collection, Basic Brushes for Eyes, danΒ How To Choose a Concealer Brush .

Selesai pakai eye shadow bisa dilanjutkan dengan alis dan pemakaian lipstik. Kalau tips nya FD, awal-awal kalau bingung membentuk alis bisa ke salon buat minta di bentuk. Abis itu tinggal di rapihin sama kita aja deh. Salah satu andalannya FD adalah salon Narsih buat bentuk Alis. Trus buat lipstik boleh pakai lipliner atau gak. Kalau ingin menegaskan bibir bisa pakai lipliner, tapi kalau merasa bentuk bibirnya dah ciamik bisa di skip pakai lipliner nya.

Kayaknya segitu rekapannya. Yang jelas, seru bangeeet ikutan kelas dandan nya FD. Apalagi pas intermediate semeja sama Mamir dan Arienda. Kenalan sama Hani dan Chitra. Dan akhirnya ketemu langsung sama Menik πŸ™‚ Yaayy.. So much fun πŸ™‚

Hasilnya sendiri gimana. Uhm, yang waktu kelas basic fotonya kurang ciamik. Pamer hasil kelas intermediate aja yaa (yang lebih hits hasilnya πŸ˜† ). Hehehe aku sih pribadi request gimana cara bikin smokey eyes kebiruan gitu. Dan somehow hasilnya lumayan. Bisa liat penampakan dibawah..

Lumayaan dong yaa.. Oh iya, sebagian besar make up nya gw aplikasikan sendiri loooh.. *sombong*. Tentunya gak lepas dari bimbingannya mbak Arty yang super sabar. Thanks FD for organized this event. Tahun depan siap-siap ikutan yang kelas advance aaahh.. πŸ˜€

Wonderful 2 Years

Yes, It’s been wonderful 2 years of our marriage. And I’m very very grateful, especially having Mr. Karimuddin as my husband. πŸ™‚

Btw, terharu dengan banyaknya ucapan selamat ke kita. Bahkan ada teman yang bilang “one of the best couple I know” (thanks Sera). Aku pun terharu bangeet. Tapi ya 2 tahun menikah, berantem mah pastiiii adaaaa. Yang udah nikah dan bilang hidupnya manis-manis terus kayak gula, hehehe bohong bangeet ituu. Bukan berarti kita udah gak sayang-sayangan lagi ya. Dan bukan berarti list of our PDAs (public display affection)Β itu manipulasi biasa. What I want to tell is, pernikahan kita layaknya pernikahan normal yang lain kok.. πŸ™‚

Ada kalanya beda pendapat, kenceng-kencengan argumen, berantem heboh (gak sampai lempar-lempar barang sih πŸ™‚ ), ngambekan sampai aku kedeprok di lantai karena gemes dan kesel.. πŸ˜† Tapi in the end, semua “keributan” itu kita selesaikan, kita kompromi kan (well, marriage is about compromised right), saling introspeksi satu sama lain dan yang terpenting membuat kita semakin erat dan semakin mengerti satu sama lain.

Rules aku sama Amir kalau lagi ribut adalah, gak boleh keluar rumah sampai berantem nya selesai. Pokoknya selesaikan dan baikan dulu baru keluar rumah :p Dan aku pribadi sangaaat menjaga untuk tidak “curhat global” kalau lagi berantem sama Amir. Menurut aku kalau lagi kesel sama suami trus trashing di media sosial kayaknya gak banget yaa. He’s still your husband , and you need to respect him πŸ™‚ Sama juga kalau lagi “gerah” sama the-in-laws juga begitu. Big NO NO kalau sebal sama mertua trus trashing di media sosial. Bukannya sok jaim atau gimana, tapi aku lihat si mas sih. Aku menghormati dia. Dan karena itu aku menghormati keluarganya dia juga.. πŸ™‚

But despite berantem kecil nya kita. Aku bahagia hidup sama mas selama 2 tahun ini. We’ve learned from each other, we grow up together and he’s the best for me. Beruntung aku bisa menikah karena cinta. Dan cinta itu masih ada dan terus menyala semoga sampai selama-lamanya πŸ™‚Β I love you, forever and ever.. For better or worse dan insyaAllahΒ samara sampai mati ya Ayah πŸ™‚ And quoting the famous Mr. Darcy:

..you have bewitched me, body and soul, and I love..I love..I love you. I never wish to be parted from you from this day on..

Amiiiiinnn πŸ™‚

Calon Sekolah Aghnan

Nyusun rencana keuangan keluarga kita pasti gak jauh-jauh bicara tentang dana pendidikan buat Aghnan kan ya. Gak ko, gw gak bakal membahas tentang bagaimana investasi dana pendidikan Aghnan. Itu urusan bapaknya lah ya.. Hihihihi.. Aku malah pengen share tentang calon sekolahnya Aghnan nanti. Ini bukan doktrinisasi yaa. Cuman kepengenan ayah bundanya saja. Buat aku sama mas yang penting Aghnan harus tumbuh jadi anak dengan akhlak yang baik. Jadi pendidikan agama sedini mungkin diterapkan itu penting banget buat kita. Β Jadi pengen masukin sekolah yang mengajarkan pelajaran agama Islam πŸ™‚ . Memang sih sekolah cuman penunjang/pelengkap saja untuk bagian yang ini, sisanya kita, sebagai orang tua harus memberikan contoh yang langsung agar bisa di tiru dan di contoh sama Aghnan πŸ™‚ Tapi bagian penunjangnya ini kan penting juga untuk diperhatikan.

Pengennya sih Aghnan masuk playgroup waktu umur 2 tahun nanti. Kandidat, sudah ada tentunya πŸ™‚ . Naksir sama Playgroup dan TK nya Nizamia Andalusia. Waktu itu nemenin Yesi buat ikutan open house nya, trus suka πŸ™‚ . Sama satu lagi Kepompong yang di Bangka. Tapi tentunya pada saat memilih masuk playgroup harus ikut trial nya dulu. Soalnya kan percuma kalau mahal tapi anaknya gak suka disitu :). Ini demi Aghnan belajar sosialisasi aja sih πŸ™‚ . Soalnya dia kan bayi yang friendly dan senang berteman (persis kayak bapaknya) πŸ˜† . Sebetulnya pengen cari playgroup atau TK yang bagus di daerah pusat sih. Cuman kok kayanya gak banyak ya? Ada saran kah?

Kalau buat SD, pengen bisa masukin dia ke SD Al Azhar. Walau aku tau uang masuknya mengerikan (tapi tenaaang, kan sudah ber investasyiong si dini mungkin πŸ™‚ ) . Atau gak ya masuk SD Besuki nya Obama yang di Menteng, soalnya kan di daerah pusat. Atau bisa masuk SD Perguruan Cikini biar satu almamater sama om nya. Itu sama-sama di daerah pusat. Hehehe..

Naah buat SMP, aku dariii awal sebelum nikah udah minta ke si mas soal ini. Kalau anak cewek pengennya masuk ke SMP nya Santa Ursula (my almamater). Sama kalau cowok pengen masuknya ke SMP nya Kanisius (almamater om nya Aghnan). Kenapah begitu bernafsu soal ini? Soalnya gw ngerasa, di sekolah homogen, minat bisa lebih digali dan jati diri kita (baik sebagai cewek dan cowok) lebih bisa tereksplor tanpa harus ribet dengan namanya puber, jerawat dan drama menyangkutΒ opposite sex πŸ˜†Β .

Dan, seperti yang kita tau semua lah. Sekolah Katolik itu (terutama dua diatas), disiplinnya GILA!!. Anak manja kelaut aja kalau sekolah disekolahan itu. Anak diajarkan mandiri, jujur, kerja dengan integritas dan belajar bertanggung jawab untuk apapun yang dilakukannya. Tapi yah menurut pengalaman sendiri, walau disiplinnya gila, suster sama gurunya galak-galak, dan pelajarannya susah bangeet (jangan harap bisa nyontek, itu impian saja disitu). Aku sangat menikmati sekolah disitu πŸ™‚ Dan aku rasa adekku (om nya Aghnan) juga mengalami hal yang sama πŸ™‚ .

Tapi yah, tentunya dulu walau disekolahin di sekolah katolik, les ngaji kita dibuat double sama mama papa. Dan tentunya karena landasan agama pada masa kecil dan SD aku sama adekku tetap pada keimanan kita yang sama πŸ™‚ .

Untuk SMA pengennya Aghnan masuk SMA Negeri Unggulan. Dalam hal ini, ikut lagi almamater Bunda nya dong, SMU N 8 Jakarta. Tapi tentunya dilihat lagi, kalau pada saatnya Aghnan SMA itu masih jadi unggulan ya yukk masuk. Tapi kalau ternyata melorot, ya cari SMA Negeri Unggulan yang lagi unggul pada saat itu πŸ™‚ . Atau gak, masukin ke Taruna Nusantara sekalian aja biar belajar mandiri (walau pasti kalau ambil pilihan yang kedua Bunda nya akan misuh-misuh sendiri :p )

Dan tentunya pada saatnya kuliah, pengennya Aghnan bisa ikutan almamaternya Ayah Bunda nya. Ihiiiyy.. Universitas Indonesia yang tercinta doong. Jadi kan keren tuh, 4 generasi bow (termasuk Aghnan, dari pihak si mas) di UI semua.. πŸ˜† Kalau dari Bunda nya 3 generasi sajah πŸ™‚ . Jaket kuning keren kok nak. Gak usah jauh-jauh ke Bandung buat pake jaket Biru *loh* πŸ˜† . Ya tapi kalau ada rejeki lebih, pengennya sih nyekolahin Aghnan keluar. Misalnya kayak Australia kali yaa..

Tapiii semua itu kan rencana nya Ayah Bunda nya. Nanti balik lagi ke passion nya Aghnan dimana. Aku sama mas sepakat gak mau memaksakan passion ke Aghnan (dadah dadah model doktrinisasi orang tua jaman dulu yang mengharuskan anaknya kalau gak jadi ekonom, tukang insinyur atau dokter). Kalau kita kerja berdasarkan passion, itu kita kerja dari hati. Dan kalau kerja dari hati insyaAllah rejeki akan mengekor πŸ™‚

Itu semua harus dari Aghnan sendiri. Tugas kita sebagai orang tua adalah kita dapat mengembangkan dan menggali lebih dalam minatnya dia kemana. Kan gak lucu kalau jelas-jelas Aghnan punya hobi gambar dan passionate kesana kita paksa buat jadi dokter sedangkan dia gak suka pelajaran Biologi sama sekali. Atau kalau memang dia punya passion jadi seorang pilot kita suruh dia masuk teknik elektro / mesin. Apalagi kalau dia punya passion dalam hal masak memasak kita suruh dia belajar ilmu komputer. Mubazir dan gak optimal yah, mending sekalian aja kita terbangin ke Le Cordon Bleu, sekolah masak paling bagus, biar sekalian jadi Chef profesional πŸ™‚

Yah pokoknya, insyaAllah, apapun nanti cita-cita Aghnan. Kita dukung 100%. Tentunya pakai pom pom dan goyang ala cheerleader doong.. πŸ˜†