Siapa yang pernah masuk ke dalam fase denial terhadap kondisi dirinya? Aku pernah dan beberapa kali sih. Dan menurut aku wajar. Kalau ada penolakan terhadap suatu kondisi yang kita kira jauh dari ideal. Tapi seberat apapun denial yang sedang kita hadapi, gak bagus kalau terus menerus di hindari. Karena kalau kita gak bisa menerima segala hal yang kita denial kita gak bisa menerima dan gak bisa mencari penyelesaian masalah tersebut.
Contoh kasus di bawah termasuk contoh kasus yang berat ya, soalnya gara-gara denial satu manusia yang repot satu kampung. Kita panggil saja namanya mbak R. Seumuran sama eike cuman dari dulu memang beda prioritas hidupnya. Singkat cerita mbak R ini hamil diluar nikah dan statusnya waktu itu masih jadi mahasiswi tingkat 2 di suatu universitas swasta. Denial tahap pertama adalah tidak mengakui dirinya hamil, dan tiap bulan masih berpura-pura minta pembalut sama kakak ceweknya. -.-“
Continue reading