MPASI Perdana Aghnan :)

Alhamdulillah setelah 6 bulan berjuang, akhirnya Aghnando Bhimasena resmi jadi sarjana ASIX S1. Senang sekali pas pagi-pagi tanggal 1 langsung di cium-ciumin tanda selamat sama si mas. Terus Aghnan pun disambut oleh ciuman kita berdua pas bangun tidur. Genap 6 bulan pun menandakan bahwa Aghnan sudah siap memasuki fase MPASI. Yang berarti Aghnan akan mulai merasakan makanan solid nya yang pertama. Yeaaayy πŸ™‚

Karena aku sama mas gak mau melewatkan momen makan Aghnan yang pertama kali, kita berdua bela-belain cuti deh. Pokoknya hari itu terasa beda banget deh. Kayak masukin fase baru. High chair dikeluarin dari box. Bumboo juga dikeluarin. Heboh heboh deh. Eyang-eyangnya Aghnan pun ikutan heboh bolak balik nanyain “Makan jam berapa”. Heyaaaloooh, harap maklum ya, cucu pertama. Hihihi πŸ™‚

Menu pertama nya Aghnan itu Gasol Beras Merah Wangi. Yes, gw mengikuti ajarannya milis sehat. MPASI start dengan serealia/karbohidrat, sayuran dan buah untuk 6 bulannya. Protein baru dikenalkan pada bulan ke 7. Kalau ditanya kenapa mulai dengan serealia? Karena itu yang paling mengandung resiko alergi yang minim. Selama seminggu ke depan ini Aghnan akan diperkenalkan dengan Gasol Beras Merah Wangi, Gasol Beras Coklat, Puree Kentang dan mungkin Oatmeal juga.

Masak gasol cukup mudah (ternyata) :P. Dan yang beras merah wangi baunya enak banget. Hehehe, pas masak, aku pun ikut ngences nyium aromanya. Setelah jadi, langsung diencerin dengan ASIP. Kenapa begitu? Katanya biar ASI tetap jadi primadona buat si baby. Jadi dia kan merasa familiar dengan rasa ASI di makanan barunya. Awalnya, seperti saran para ibu-ibu lainnya, gasolnya aku buat teksturnya semi cair. Percobaan pertama pun di mulai. Aghnan ditaro di high chair (direcline dan disumpel bantal), reaksinya persis seperti waktu ditaro di bumboo pertama kali, bingung. Makin bingung lagi setelah dicoba disuapin sama aku. Hasilnya? Mungkin karena efek tempat yang kurang nyaman dan tekstur gasol yang terlalu cair, akhirnya itu gasol sukses disembur-sembur dan kita dikasih cibiran dahsyat sama si bocah. πŸ˜†

Langsung inget kata temenku, kalau dia gak suka sama yang cair, coba buat lagi dengan tekstur yang lebih kental. Jadinya aku buat ulang gasolnya dengan tekstur yang lebih kental. Posisi dipindahin ke bumboo deh. Hasilnya, anaknya cuman bertahan sebentar di bumboo, kemudian langsung menunjukkan muka ingin mengeluarkan diri dari bumboo. πŸ˜† Akhirnya aku gendong pangku aja si Aghnan, sambil di suapin. Suprisingly, pas ditaro di pangkuanku, dia makan jadi tenang dan lahap. Gak berasa 3/4 mangkok pun habis. Itu pun aku gak maksa dia buka mulut. Selama dia masih buka mulut, ya kita suapin. Kalau dia tutup mulut berarti dia sudah kenyang. Jadi kita sudahin. Pas selesai makan, gak lama langsung burping deh si Aghnan. Hihihihi.. Pupnya langsung terlihat lebih kental dari biasanya dan lebih bauuu.. πŸ˜†

Hari kedua dia makan pun ditaro di pangkuanku deh. Nampaknya dia lebih tenang kalau dekat bunda nya. Dan hari kedua pun tandas semuanya. Good boy πŸ™‚ Pas hari ketiga, mulai deh latihan makan sama eyang nya. Dan dia pun makan dengan posisi di gendong. Alhamdulillah lancar dan semuanya pun habis. Huhuhu senang lihat Aghnan sangat antusias sama makannya. Pup nya pun lancar dan tidak ada tanda-tanda sembelit. Emang sih pada saat aku tingkatin kadar kekentalan takut Aghnan jadi sembelit. Tapi alhamdulillah gak. Kuncinya harus sering diminumin air putih saat makan katanya.

Harapannya sih nanti Aghnan mau makan di high chair. Harus di disiplinkan sih untuk urusan satu ini. Namun, kan namanya dia baru mengalami masa perkenalan dan penyesuaian dengan makanan jadi aku harus buat suasana makan semenyenangkan mungkin buat Aghnan. Kuncinya ya cari tempat atau posisi yang nyaman buat Aghnan dan jangan dipaksain buat makan. Kalau baru 3-4 sendok Aghnan sudah tutup mulut ya disudahi. Β Ini pun yang aku wanti-wanti ke Eyang nya dan mbak nya Aghnan. Soalnya kan dalam 6-7 bulan ini ASI masih 80% memenuhi kebutuhannya Aghnan. Makanan cuman 20% saja. Jadi diberikan 1-2 kali sehari dengan kuantitas maksimal 3-4 sendok juga sudah cukup. πŸ™‚

Kalau dari behaviour makannya Aghnan, aku sama mas ko ngeliat kayanya ini anak mau mengontrol atas apa yg masuk ke mulutnya ya. Beberapa kali ya pas dia sudah mangap mangap minta masuk sendok, akunya agak lama nyuapinnya, sendok pun ditarik buat masuk ke mulut dia. Humm, apa mungkin Aghnan cocok dengan metode BLW? We’ll see deh, aku sih rencananya mau cobain BLW ke dia wiken depan. Pas ke rumah tadi siang dapat laporan kalau gasol beras coklatnya pun tandas. Alhamdulillah. Semoga semakin banyak makanan yang kamu cobain appetite kamu makin bagus ya nak. Gak sabar ngenalin Aghnan ke jenis makanan lainnya πŸ™‚

Oh iya bagaimana perkembangan Aghnan di bulan keenam ini? Proud to say kalau Aghnan sudah full clodi seharian. Horeeee… Hihihi hal ini menyebabkan ada 1 paket Goon dan Mami Poko ukuran M teronggok cantik dirumah. Hihihi.. Bulan depan gak usah beli dispo lagi deh berarti. Eh tapi dispo masih kepake ko. Soalnya buat pergi-pergi aku masih pake dispo. Repot kalo ke mall pake clodi, males bawa wet bag nya πŸ˜› Susahnya kalau musim hujan gini. Ruang tengah langsung isinya jemuran clodinya Aghnan. Langsung berpikir untuk nambah clodi lagi. Nom..nom..nom.. πŸ˜€

Motorik kasarnya dia pun berkembang lebih pintar lagi. Aghnan sudah mulai belajar merangkak maju. Mangkanya lagi hobi banget tengkurap, soalnya pengen belajar merangkak kali ya. Beberapa kali sudah berhasil membawa badannya maju beberapa langkah, tapi masih belom sempurna. Gpp ya nak, pelan-pelan belajar pasti nanti pintar. Tapi Aghnan blum bisa duduk sendiri. Kalau terlentang masih belum ada minta buat angkat-angkat badannya sendiri. Tapi kalau lagi digendong depan sih posisinya udah ogah buat nyender, langsung negakin badannya ke posisi duduk. Yah gpp juga nak, pokoknya jangan dipaksain ya ganteeng.. πŸ™‚

Pokoknya semoga kamu sehat selalu, makin pintar dan makannya banyak ya nak πŸ™‚

I Am a Proud Daughter

Inget gak sih dulu aku pernah posting tentang betapa keukeuhnya si mama buat kasih Aghnan sufor. Bahkan dari sebelum Aghnan lahir. Dari awal pun aku cerita soal ASI, si mama selalu bilang, “gak bakal bisa cukup kalau semuanya ASI” atau “kalau ditinggal kerja bagaimana” atau “nanti bayinya gak kenyang” dan segambreng alasan-alasan yang sedikit memaksa aku untuk memikirkan tentang sufor. Keselnya setengah mati sama si mama waktu itu. Apalagi ditengah semangat dan idealisme tinggi yang kencang tentang ASIX ko malah langsung dihancurkan berkeping-keping oleh komentar si mama.

Sedih gak digituin sama si mama? pastinya. Sempet down? pastinya.Untung si mas waktu itu support 100% untuk ASIX. Dan mungkin that’s all I need. Lagipula Anggi gitu loh, semakin ditantang semakin menjadi. Untuungnya gw orang yang suka tantangan. Dan semakin punya target buat membuktikan ke diri sendiri kalau aku dan Aghnan bisa ASIX. Karena menurut aku kalau kita debat kusir sama si mama gak akan menghasilkan apa-apa. Yang ada tambah kesal dan sedih. Kuncinya hanya perlu dibuktikan dengan hasil yang nyata bahwa itu bisa dilakukan.

Tiap kali ditanya sama si mama, “kapan mau kasih Aghnan sufor?” Dengan lantang gw bilang “insyaAllah gak pernah dan gak akan..” Terlalu percaya diri? Yah mungkin, tapi untuk dan demi ASIX aku belajar kalau kita harus super pede sama diri sendiri. Aku selalu percaya dengan pribahasa nya Paulo Coelho “If you really want something, then the universe will conspire to help you..” Dan aku percaya semakin aku tanamkan afirmasi positif ke diri aku sendiri, maka aku akan bisa mengejar target yang aku mau.

Alhamdulillah aku selalu di dekatkan dengan komunitas yang pro ASI. Ilmu aku tentang per ASI an pun aku bisa bilang cukup OK. Jadi berbekal ilmu yang cukup tentang ASI aku yakin bisa mensukseskan ASIX buat Aghnan. Gak muluk kok target aku. Step by step. Yang pertama tentunya bisa lulus S1 ASIX.

Prakteknya memang sulit, apalagi aku C-Sect. Dan ASI ku tidak langsung lancar pada hari pertama. Walau khawatir, aku tidak menunjukkannya di depan siapa pun. Pede kalau ASI akan keluar pada waktunya, dan insyaAllah akan selalu mencukupi kebutuhan Aghnan.

Melihat aku segitu gigihnya ingin memberikan ASIX kepada Aghnan dan perjuangan aku memerah tiap 3 jam sekali (bahkan sampai dini hari pun aku bangun) untuk mengumpulkan ASIP, mungkin meluluhkan juga hati si mama. Issue untuk memberikan sufor tidak terdengar lagi. Dan perlahan mama mulai belajar soal seluk beluk ASI. Dan yang terpenting adalah support nya si mama mulai terlihat. Mama pun terdengar bangga tiap kali ada orang yang tanya Aghnan mimiknya apa. Dan dengan lantang si mama bilang “ASI saja kok” . πŸ™‚ Alhamdulillah banget. Mama pun bisa satu visi sama aku.

Senang? Pastinya.. Apalagi Aghnan besok bisa genap jadi S1 ASIX. Alhamdulillah banget. Mama ku pun sekarang bisa membantu anak temannya yang bermasalah dengan ASI nya. Mama bisa dengan lancar menjelaskan tentang seluk beluk ASI kepada anak temannya (yaah walaupun bolak balik bbm aku buat konfirmasi πŸ™‚ ). Dan Alhamdulillah karena gencarnya si mama mendukung anak temannya itu. Hasilnya dari yang tadinya anak temannya 80% memberikan babynya susu formula, sekarang sudah 80% memberikan bayi nya ASI. Dan insyaAllah bisa 100% ASI. Amiiin..

Hebat ya mamaku sekarang πŸ™‚ I am definitely a proud daughter πŸ™‚

H-9 Menuju MPASI dan S1 ASIX..

Rasanya gimana? Sumpah dagdigdug gak karuan. Di satu sisi nervous berat karena MPASI udah di depan mata banget. Di satu sisi aku terharu berat kalau ternyata Aghnan (insyaAllah) bisa jadi S1 ASIX. Mengingat perjuangan kita untuk ASIX yang gak gampang, merasa bersyukuuur banget kalau ATHG semuanya itu bisa di lalui. Thank you list nya bisa panjang kalau gw buat dan pastinya bakal gw buat kalau tanggalnya tiba Aghnan lulus jadi S1 ASIX. Amiiin InsyaAllah..

Nah menjelang MPASI nya ini niih. Alhamdulillah susunan menu sudah fix. Peralatan perang juga sudah (hampir semua) terbeli. Tinggal pelaksanaannya gimana nih. Berharaaaap banget Aghnan nanti suka makan (kayak emaknya dulu waktu kecil) πŸ˜€ . Kemarin sih sudah mulai satu-satu dikeluarin buat di cuci-steril peralatan perang MPASI nya Aghnan, dan gw baru sadar. Itu tempat makannya Aghnan ko banyak banget ya macemnya πŸ˜† . Perasaan gw beli cuman seperlunya, ternyata yang ngadoin juga banyak juga (alhamdulillah) sampai bingung mau dipakai yang mana πŸ˜† .

Walau semuanya kayanya sudah siap tempur, tapi tetap saja kekhawatiran tetap ada. Gimana kalau Aghnan gak suka. Gimana kalau Aghnan nangis-nangis di suapin. Dan lain sebagainya. Kebayang waktu dulu dia susah latch on, gimanaa nanti dia susah makan juga. Duh nak, yang pintar ya sayang. Semoga kamu suka makan dan makannya banyaak. Amiiiin..

Di saat-saat menghadapi tantangan baru sebagai ibu baru kayak begini gw suka melihat sekitar dan bersyukur. Bersyukur kalau gw dikelilingi teman-teman sesama ibu baru yang knowledgeable. Yang gw bisa tanyaaaa soal apapun perihal anak. Teman-teman di bbm/bbg ada, di twitter ada, teman-teman TUM juga ada, dlsb. Ya Allah ini salah satu hal yang sangat gw syukurin hari ini. Dari awal aku mau jadi ibu, aku sudah didekatkan dengan segambreng akses menuju informasi yang tepat guna sebagai bekal aku menjadi ibu baru.

Kalau ingat itu aku suka terharu sendiri. Karena aku tau banget banyak banget ibu-ibu muda di luar sana yang buta setengah mati tentang gimana cara membesarkan anak. Mungkin kurang informasi atau bagaimana, atau juga termakan doktrin dan ajaran orang dulu. Memang sih semua informasi dari internet ada, tapi kalau gak punya akses ke internet bagaimana. Atau kalau rada gaptek jadi gak bisa akses internet dan teman-teman sekeliling nya sama-sama buta soal membesarkan anak.

Ya Allah terima kasih atas segala kemudahan yang telah Engkau berikan selama ini. Semoga memasuki fase baru Aghnan sebentar lagi, kami diberikan kemudahan juga untuk menjalaninya. Amiin..

Call me lebay, tapi gw rada mewek nulis postingan ini. Mauu peluuuk semua teman-teman yang sudah gw repotin selama iniii.. U all know who you are.. And we can not thank you enough.. Muacchh ladies.. πŸ™‚

Ilfil..

..sama dsa nya Aghnan sekarang. Oh well, sebenernya so far so good loh aku sama dsa nya Aghnan yang sekarang. Baik, ramah, sayang sama anak kecil. Bisa ditelpon kapan aja. Tapiii ini dimulai dari waktu Aghnan imunisasi IPD yang kedua. Ini bocah berat badannya gak naik banyak. Cuman 300gram dalam waktu 3 minggu. Harusnya kalau menurut patokan dia setiap minggu Aghnan itu harus naik BB sebanyak 200 gram, yang berarti Aghnan harusnya naik 600 gram.

Oke lah di bawah target. Padahal bulan lalu dia over target banget. Tapii menurut aku sih wajar. Aghnan soalnya kan lagi banyak bergerak guling-guling koprol. Minumnya Aghnan juga masih banyak ko. Sehari kalau ditinggal dari jam 7 sampai jam 4 bisa habis 600-800ml dan itu juga diluar aku nyusuin langsung pada waktu lunch. Nafsu makan masih bagus right?

Anaknya juga happy terlihat sehat, ceria, dan aktif gak lemah letih lesu. Frekuensi pup dan pipis juga normal. Tanda-tanda alergi pun ga ada. Pipi mulus, gak batpil juga. So sebenernya ya ini anak perkembangannya bagus. Perkembangan motorik juga on time semua.

Ditanya sama dokternya (untuk ke sekian kalinya), ini makannya apa? Aku jawabnya ASI aja dok. ASI nya banyak ga? Dokter bilang harus masuk minimal 700 ml sehari. Yah dia mah 700 ml bisa abis kalau aku tinggal kantor. Pas aku di rumah dia nyusu sepuasnya.

Masih aja dokternya penasaran ngeliat chart BB nya Aghnan. Mikir. Sampe akhirnya tercetuslah kalimat ini..

“Oke deh bu, nanti anaknya dikasih tambahan vitamin penambah nafsu/berat badan ya?”

WHAAAAATT?!?!? *reaksi dalam hati* . Aslinya sih gw asli bengong denger dokternya. Ya amplop, ini dokter gak mudeng atau lupa ya kalau aku pengennya ASIX. Dan ASIX itu berarti ya yang masuk ke anak hanya ASI sajah. Yaelaaah judulnya juga X nya artinya eksklusif. Ini kenapa tiba-tiba gampang banget mau ngeresepin vitamin. Dan so far juga ga ada masalah dengan ASIX selama 5 bulan ini. Ini ya kenapa tiba-tiba terobsesi dengan berat badannya Aghnan ya?

Aku sih dengan santainya bilang? “Vitamin dok? gak perlulah, anaknya juga sehat dan aktif ko. ASI aja cukup lah buat dia.” Dokter pun ngeliat aku argumen begitu jadi gak jadi ngeresepin vitamin. Tapi itu cukup bikin gw ilfil. Cerita ke si mas juga dia bingung, kok tumben banget ngeresepin macem macem, padahal baru aja ketemuan sebelumnya dia bilang ASI aja cukup.

Heran sih iya, tapi sudah kadung ilfil. Dan mulai curiga kalau ini dokter sebenarnya gak terlalu RUM. Yah coba aja, anak sehat sentausa langsung mau diresepin vitamin, gimana kalau Aghnan sakit sedikit coba? Langsung antibiotik macem-macem lagi. Karena gw parno anak bisa dengan gampang dicekokin macam-macam antibiotik kalau sakit, akhirnya aku tanya kiri kanan mengenai dsa yang bagus, pro ASI (beneran) dan tentunya pro RUM (beneran). Dunno ya, ko dari cerita kiri kanan banyak yang punya pengalaman ngadepin dsa yang stated pro ASI dan pro RUM tapi ya itu, apa-apa gampang ngeresepin obat dan antibiotik *keluh* .

Akhirnya setelah berbagai pertimbangan dan masukan akhirnya aku decide mau coba konsul ke *the famous* dr.W yang praktik di KMC untuk vaksinasi Aghnan selanjutnya. Jauh sih bok, cuman kata teman, di KMC itu organisasi waktu masuknya bagus. Jadi sehari sebelumnya kita di telpon suruh datang jam berapa. Dan biasanya gak pake nunggu lama (asal kita datang on time). Yah semoga cocok ya. Gw merasa butuh pembenaran aja kalau apa yang gw pelajari dan gw (percayai) selama ini benar.

As predicted, nyokap gw against usul gw ganti dsa nya Aghnan . Katanya cuekin aja. Yaah nyokap emang sudah kadung sreg sama dsa nya Aghnan sekarang. Si mas juga. Tapi aku, yang tadinya sreg jadi bener-bener ilfil seketika gara-gara disuruh pake vitamin itu. Oh well, secara imunisasi Aghnan diatas 6 bulan gak bakal begitu sering jadinya ya gpp lah dicoba rada jauhan dikit ke KMC. Lagipula Aghnan kan udah enak diajak jalan jauh. Anteng di car seat πŸ™‚

Yah sekian curhat sore ini. Semoga ketemu dsa Aghnan yang betul betul pas ya.. Amiiin.. πŸ˜€

Hasilnya..

Alhamdulillah ini sudah hari keenam puasa. Gimana hasilnya puasa dikala masih menyusui? Score so far aku kalah 2 hari pas wiken. Hehehehe ko gitu, begini ceritanya.

Dikala weekdays dan di kantor, alhamdulillah kuat puasa. Iyalah gak terlalu berasa. Konsen kerja aja, tau-tau udah jam pulang. Pulang ke rumah, main-main sama Aghnan, gak berasa udah maghrib. Kondisi badan? Yaa, kuat-kuat aja sih. Cuman biasanya abis pulang siangnya ke rumah, nyusuin Aghnan langsung, naah itu langsung agak-agak pusing. Dibawa sholat sama raup muka seger lagi.

Hasil pumping ASIP bagaimana? Surprisingly masih surplus. Ternyata kombinasi air berliter-liter, sari kurma dua kali sehari dan organic milkmaid tea itu maknyuus juga yaa.. Dan kualitas ASI nya pun kental gitu. Hihihihi alhamdulillah banget. Gak nyangka juga sih bakal surplus. Dan enaknya kalau pumping itu adalah gak bikin lemes. Kondisi before and afternya sama aja. Β Beda banget kalo nyusuin langsung. Anaknya keringetan, ibunya keringetan. Dan parahnya langsung haus luar biasa, lemes dan biasanya disusul dengan rasa lapar yang gragas. πŸ˜†

Nah mangkanya begitu ketemu wiken makan sahurnya agak dikencengin. Tapi hasilnya ternyata sama aja ya. Disusuin langsung terus-terusan bikin aku jadi lemes. Entah kemana itu asupan makanan pas sahur itu. Abis selesai nen langsung lapar dan super haus. TAdinya masih mau puasa. Tapi pas tengah hari, aku berkunang-kunang gitu. Walaaah, cerita sama si mas, langsung diomelin suruh buka aja. Daripada kamu ambruk, gak usah dipaksain katanya. Yo wis lah. Jadinya aku buka puasa deh. Hari Minggu nya juga begitu.

Kalau ada yang tanya, kalo gitu kenapa gak wikennya pake ASIP aja? Duh, aku suka sedih, kalau kasih anak ASIP sementara gentongnya dia ada di depan mata. Apalagi Aghnan kalau tau ada aku, gak mau minum ASIP nya. PAsti langsung gak konsen. Terus ujung-ujungnya dilepeh botolnya. Ini sih kalo aku perhatiin udah sekitar sebulanan dia kayak begini. Mungkin karena udah kenal Bunda nya yaa.. Dan udah ngerti sumber utama gentongnya πŸ™‚

Oh well, yah, mungkin tahun ini puasa aku gak bakal sempurna. Cuman I’ll do my best lah. Yang penting dan terutama kebutuhan Aghnan tercukupi dan stok ASIP aman sampai 1 tahun. Amiiin.. πŸ˜€